Perkenalkan Surabaya Melalui Ransel Lusuh

By Admin

nusakini.com--Sura dan Baya, dua arek Suroboyo dengan ransel lusuhnya menjelajah kota Surabaya mengendarai sepeda. Destinasi ikonik kota Surabaya mereka kunjungi satu persatu. Seperti jembatan Suramadu, Kampung Ilmu jalan Semarang, dan destinasi ikonik lainnya mereka kunjungi. Mereka menyapa orang sekeliling dengan bahasa Ngoko ala Surabaya. 

Cuplikan di atas merupakan bagian dari film Ransel Lusuh yang dibuat oleh komunitas Love Suroboyo. Pemutaran film tersebut menjadi bagian dari rangkaian acara Dolly Fest 2017. Bertempat di Lapangan Futsal RW VI Putat Jaya (Dekat Wisma Barbara), Sabtu (8/7) ratusan warga eks lokalisasi Putat Jaya dan warga Surabaya lainnya antusias menonton film Ransel Lusuh. 

Tri Rismaharini, walikota Surabaya kepada anak-anak eks lokalisasi Putat Jaya mengatakan, agar anak-anak tidak perlu takut. Jika ada apa-apa harap melapor ke Pemerintah Kota Surabaya. Pemkot akan memberikan apa yang mereka butuhkan asal nurut orangtua, RT dan RW.  

Masih menurut walikota, anak-anak harus lebih baik dari orangtua dan walikota. Ia mengajak anak-anak untuk tidak ragu dan takut. Walikota juga mengajak anak-anak untuk rajin sekolah. Dari manapun kalian, kalian berhak untuk berhasil.  

"Mulai hari ini berjanji lebih baik dan sukses dari walikota maupun orangtua. Tidak ada yang tidak mungkin, semua mungkin. Karena Tuhan itu ada", tutur walikota. 

Dalam laporannya Setyo Adi (Cak Oyot) menjelaskan, film ini menceritakan tentang Surabaya. Menurutnya, film ini satu-satunya film di Surabaya yang memakai bahasa Surabaya, dimainkan oleh warga Surabaya, dan berlokasi di Surabaya. 

Cak Oyot menambahkan, film Ransel Lusuh merupakan persembahan dari komunitas Love Suroboyo. Masih menurut Cak Oyot, film tersebut sebagai upaya edukasi, promosi wisata dan kritik sosial untuk menjaga kebersihan kota Surabaya.  

Dalam kesempatan tersebut selain pemutaran film, dilakukan penyerahan secara simbolik 100 kaos Persebaya (klub Sepak Bola) oleh walikota Surabaya kepada lima anak-anak eks lokalisasi. (p/ab)